Teknik Persilangan Tanaman Buah Naga

Posted by Jay | Posted in

Original link; http://marufah.blog.uns.ac.id/2010/06/25/teknik-persilangan-tanaman-buah-naga/

Buah naga merupakan tanaman yang cukup eksotik. Tanaman ini menjadi populer semenjak orang-orang tahu bahwa buah yang dihasilkan bisa dimakan dan memiliki khasiat obat. Buah naga termasuk tanaman kaktus dan biasa disebut juga dengan Vine cacti (kaktus pemanjat). mengetahui bahwa bangsa kaktus termasuk edible plant (dapat dimakan) maka banyak peneliti yang cukup tertarik untuk melakukan pemuliaan tanaman ini. Penelitian tentang buah naga dan family kaktus lainnya banyak dilakukan oleh peneliti bangsa Israel sebut saja Tel-Zur, Yosef Mizrahi, Leightenzveig.

Untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa pertanian, saya diberi kesempatan untuk meneliti buah eksotik ini dengan judul “ Kompatibilitas Persilangan Antara Buah naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Buah Naga Kuning (Selenicereus megalanthus). Dalam tulisan kali ini saya lebih ingin membahas lebih lanjut tentang penelitian ini dengan kata2 yang lebih mudah dipahami (bahasa sehari-hari-Red). Oleh karena itu bagi temen-temen yang ingin melihat proposal lengkapnya silahkan membuka “research” saya di blog ini.

Masuk pada teknik persilangan. Sebenarnya persilangan tanaman adalah teknik pemuliaan tanaman konvensional. Dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan keragaman genetic tanaman. Yang namanya persilangan tentunya harus ada perkawinan yang akan lebih sering dikatakan sebagai peristiwa penyerbukan secara buatan. Dan berbicara tentang teknik persilangan tentunya kita akan membahas teknisnya secara detail (dalam bahasa saya arti teknis berarti bisa ditiru dan dilakukan karena gambaran yang jelas).

Sebelum melakukan persilangan silahkan melakukan persiapan :

Bahan

1. Bunga buah naga kuning (Selenicereus megalanthus)

2. Bunga buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

Pastikan bunga sudah mengalami anthesis (mekar). Dan pastikan bahwa putik (stigma) dan benangsari (anther) siap untuk disilangkan. Ciri benang sari yang sudah masak adalah benang sari sudah keluar dai kotak sarinya. Dan secara fisik mirip tepung yang bisa beterbangan jika kita menghembuskan udara diatasnya. Sedangkan putik dikatakan matang jika terdapat semacam lendir yang mampu membuat pollen itu menempel. Kalau pada putik buah naga terlihat jumbai putik lebih membuka sehingga mampu menangkap pollen dalam jumlah yang cukup banyak.

alat

1. Senter (karena bunga buah naga bersifat nocturnal (mekar malam hari) jadi persilangan dilakukan malam hari sekitar jam 21.00 WIB.

2. Tangga (digunakan jika bunga terletak di tempat yang cukup tinggi)

3. Penutup putik (buatlah semacam penutup dari kertas minyak)


Sebelum melakukan persilangan kita lihat dulu morfologi buah naga

(ada gambar)

benang sari bunga adalah bagian berwarna kuning, berjumlah banyak dan melingkar
putik bunga menggantung kebawah dan terlihat jelas juga berwarna kuning

mahkota bunga bagian yang berwarna putih


Lalu bagaimana melakukan sebuah persilangan ?

1.
Pilih bunga yang sudah siap (anthesis). Nah bunga ini akan kita sebut sebagai tetua betina. Karena bunga inilah yang akan menjadi buah. (lihat gambar 1)

2. Tutup putik dengan kertas minyak (atau plastik) : dilakukan agar kita bisa memastikan bahwa putik ini benar-benar belum diserbuki oleh pollen yang tidak diinginkan. Pastikan kertas menutup putik dengan rapat. Dan berhati-hatilah agar jangan sampai serbuk sari bunga beterbangan jadi lakukan proses ini dengan perlahan-lahan.

3.
Lalu lakukan kastrasi : buang seluruh benang sari dengan cara mengguntingnya. Dan kurangi goncangan agar serbuk sari tidak masuk ke putik. Jika perlu kita boleh menggunduli bunga dengan memotong mahkota bunganya untuk mempermudah penyerbukan. Setelah kastrasi dilakukan tangan kita akan banyak sekali mengandung serbuk sari jadi alangkah baiknya kita mencuci tangan terlebih dahulu untuk mengurangi kontaminasi pada saat penyerbukan.

4. Setelah kastrasi selesai buka penutup putik. ambillah serbuk sari dari bunga tanaman lain (tanaman asal serbuk sari kita katakan sebagai tetua jantan) dan oleskan serbuk sari tersebut hingga putik terlihat penuh dengan serbuk sari.

ada gambar
Gambar kurang representative karena dalam gambar ini tidak dilakukan proses kastrasi


5.
Tutuplah putik kembali untuk menjaga agar putik tidak lagi diserbuki oleh bunga lain. Yang perlu diketahui penyerbukan alami pada buah naga berlangsung sekitar pukul 04.30- 06.00WIB dengan bantuan Honey-bee (lebah madu /Apis mellifera L.)

6.
Persilangan selesai. Amati bunga yang disilangkan selama 7 hari. Jika dasar bunga (receptaculum) masih terlihat segar 7 hari setelah persilangan. Maka persilangan bisa dikatakan berhasil.

Persilangan berhasil ditandai dengan receptaculum yang masih segar dan membengkak walaupun mahkota bunga sudah layu.

sekiranya cukup sampai disitu…

Comments (0)

Post a Comment